Selasa, 10 Maret 2015

Bolehkah pacaran saat kuliah?



Pertanyaan ini sering dilontarkan oleh banyak dari mahasiswa yang sedang dilanda cinta. Bahkan sebagian dari mereka, menganggap kalimat itu adalah sebuah pertanyaan yang sebenarnya tidak perlu untuk dijawab. Mengapa demikian, karena kalimat pertanyaan tersebut hanyalah merupakan sebuah pencarian dukungan dan pembenaran atas apa yang sudah mereka alami. Biasanya mereka mempertanyakan hal tersebut setelah mereka menjalin hubungan cinta dengan pacarannya. Lalu karena merasa takut dimarahi oleh orangtua maka muncullah pertanyaan tersebut. Betul gak girls? Atau jangan-jangan kamu sendiri yang ngalami? Hehehe... Kita memang tidak pernah tau kapan cinta itu datang. Jadi, bagi kamu yang saat ini sedang merasakan cinta, mungkin admin akan coba menjawab pertanyaan klise ini.

 
Pada dasarnya, disaat wanita sudah mencapai usia akil balik, yaitu kisaran umur 17 tahun, maka disaat itulah wanita akan lebih mengenal dirinya dan juga mengenal keberadaan mahluk lain yang berbeda dari dirinya yaitu pria. Pada masa-masa ini,  pria adalah mahluk indah sekaligus mengagumkan bagi kaum wanita. Perasaan inilah yang memberikan dorongan kuat bagi para wanita untuk ingin lebih mengenal sosok pria tersebut. Maka, manakala ada seorang pria yang juga mengalami pandangan yang sama terhadap wanita, bagai gayung bersambut mereka akan saling mendekatkan diri untuk lebih saling mengenal satu sama lain. Peristiwa inilah yang biasa disebut dengan pacaran. Kita tidak akan pernah bisa untuk menolak hal ini. Bahkan orangtua sekalipun tidak akan pernah bisa, mungkin juga tidak punya hak untuk melarang proses alami yang sedang terjadi pada anak-anaknya ini. Maka yang bisa dilakukan oleh para orangtua adalah memberikan arahan dan tuntunan agar anak-anaknya tersebut menjalani proses alami ini dengan sebaik mungkin. 

Lalu bagaimana kita menyikapi proses alami ini? Kembali lagi bahwa sebuah guideline atau tuntunan yang baik sangat diperlukan dalam hal ini. Orangtua harus mampu memberikan tuntunan dan anak harus mampu menyerap dan menerapkan tuntunan orangtua. Itulah bekal kita yang dalam hal ini adalah sebagai pelaku dalam peristiwa alami ini. Maka perpaduan bekal tuntunan dan kedewasaan kitalah yang akan menentukan bagaimana proses alami ini akan terjadi.

Mungkin banyak sekali oangtua yang masih melarang anak-anaknya untuk berpacaran saat masih SMA. Hal ini sangat wajar dan bisa dimengerti. Karena di usia anak SMA, tingkat emosi dan eksplorasinya masihlah sangat tinggi. Hal yang terjadi bila kita berpacaran di saat SMA adalah sebuah bentuk eksklusifitas yang membuat kamu dan pacar kamu akan selalu berdua, menganggap semua nya milik berdua. Akibatnya, lupa belajar, tidak bersosialisasi dengan teman dan sebagainya. Dan hal ini tentunya akan sangat mempengaruhi proses perjalanan hidup kalian dimasa mendatang. 

Lalu bagaimana jika kita pacaran saat kuliah? Tentunya dari sisi umur, masa kuliah adalah masa dimasa kita sudah mengalami proses pendewasaan  diri, sehingga kemampuan mengontrol emosi dan berpikir secara nalar akan lebih bisa dilakukan. Jadi gimana dong, boleh gak pacaran saat kuliah? 

Kembali lagi kepada bagaimana kita menyikapinya. Tentu saja, dimasa ini kamu sudah bukan anak SMA lagi dong, yang belum berpikir secara nalar dan pinginnya berdua-dua terus sama pacar kamu. Maka kemampuan logika berpikir kamu sangat diperlukan disini. Kamu harus ingat bahwa kamu dibiayai orangtuamu untuk kuliah adalah belajar. Namun jika tidak bisa dihindarkan lagi, dan akhirnya kamu harus mengalami jatuh cinta di masa kuliah ini, maka jalanilah proses berpacaran kamu dengan tetap mengingat guideline yang pernah diberikan oleh orangtuamu. Ambil sisi-sisi positif dari proses berpacaranmu. Bagaimana caranya? Contohnya gimana? 

Kamu bisa menjadikan pacar kamu sebagai penyemangat dalam belajar. Mungkin kamu bisa berlomba tinggi-tinggian nilai. Contoh lain lagi adalah, jadikanlah pasanganmu sebagai teman sharing atau bertukar pikiran dalam menyelesaikan sebuah permasalahan. Dari sini, kamu akan bisa mengasah pola pikir dan kedewasaan kamu dalam menghadapi sebuah persoalan. 

Serius amat pacarannya? Gak juga deh. Kamu juga boleh kok santai. Hangout bareng ama pacar kamu. Nonton, atau main ke tempat yang kalian sukai. Atau bisa juga kok nganterin kamu cari tempat kost baru. Dengan menyikapi proses berpacaran kamu dengan positif seperti ini, justru secara tidak langsung akan membuka mata kamu, bagaimana pribadi pasanganmu sebenarnya. Adakah kecocokan, adakah sisi buruk yang masih bisa ditoleransi dan lain sebagainya. Bukan tidak mungkin justru dengan cara inilah yang akan membuat kamu langgeng dan bahkan kalian mampu membawa hubungan kalian ke tingkat pernikahan. Who knows?

Jadi, bolehkah pacaran saat kuliah? Jawabannya adalah boleh boleh aja. Selama kamu mampu menyikapinya dengan positif dan selalu ingat dengan tuntunan yang pernah diberikan oleh orangtuamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar